https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

November 2022 – Page 2 – Yayasan Pondok Pesantren Miftachussunnah
Manfaat Mempelajari Bahasa Inggris di Era Globalisasi

Manfaat Mempelajari Bahasa Inggris di Era Globalisasi

Surabaya, MS2 – Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang bersifat universal, bahasa Inggris sudah disepakati sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar manusia hampir diseluruh dunia. Beberapa negara adidaya seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Singapura telah menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dan bahasa yang resmi.

Mengingat negara negara tersebut menguasai perekonomian dunia, hal ini yang menjadikan perkembangan bahasa Inggris semakin meningkat dan banyak di pelajari di berbagai negara, termasuk di negara kita yaitu negara Indonesia.

Selain sebagai alat komunikasi dengan warga negara asing, mempelajari bahasa Inggris juga dapat memberikan manfaat lain, salah satu nya adalah menambah daya saing seseorang karena dianggap lebih kompeten dan berwawasan luas.

Tidak sedikit perusahaan Internasional yang membutuhkan hasil sertifikasi bahasa seperti TOEFL atau semacam nya sebagai salah satu kualifikasi yang dibutuhkan untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Walaupun begitu, banyak orang yang masih meremehkan dan meragukan pentingnya mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Padahal tidak ada salahnya untuk mencoba hal baru termasuk mempelajari bahasa Inggris yang memiliki segudang manfaat terutama di era globalisasi seperti sekarang.

  1. Kepentingan Akademik

Mempelajari bahasa Inggris itu sangat penting bagi kita yang ingin berkembang di era globalisasi, terutama untuk para pelajar. Pentingnya menguasai bahasa Inggris sudah terbukti dan dapat ditemukan dengan diwajibkan mempelajari bahasa Inggris sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dan bahkan sampai Perguruan Tinggi sekalipun.

  1. Mempermudah untuk berkomunikasi dengan orang lain

Karena sifatnya yang Universal, tentu saja bahasa Inggris termasuk bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di dunia. Maka jika kita menguasai bahasa Inggris, kita dapat berkomunikasi dengan orang orang dari berbagai negara dengan mudah.

  1. Mengetahui Teknologi

manfaat lainnya dari belajar bahasa Inggris di Era Globalisasi seperti sekarang ini adalah membantu kita untuk mengetahui teknologi-teknologi yang ada. Dengan menguasai bahasa Inggris, kita tentu akan sangat mengetahui bagaimana cara mengoperasikan suatu teknologi seperti komputer, smartphone, internet, software dan juga teknologi-teknologi lainnya.

  1. Perkembangan Karir

Dan pada era globalisasi seperti sekarang, bahasa Inggris merupakan hal yang cukup vital dan merupakan syarat wajib untuk dapat bekerja bagi perusahaan tertentu contohnya seperti Public Relations, Staff Officer di Kedutaan, ataupun Pramugari dan Pramugara, pasti semua membutuhkan skill berbahasa Inggris. Walaupun tidak semua pekerjaan memerlukan bahasa Inggris, akan tetapi menguasai bahasa Inggris merupakan poin plus tersendiri yang pastinya nantinya akan sangat berguna bagi karir kita. dbs

 

 

KH. Hilmy Muhammad Ungkap Tantangan Pembelajaran Al Quran

KH. Hilmy Muhammad Ungkap Tantangan Pembelajaran Al Quran

Krapyak, MS2 – Kementerian Agama menggelar Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Tuan rumah dikenal sebagai pesantren yang telah melahirkan ratusan ribu penghafal Al-Quran.

Memberi sambutan pada seremonial pembukaan, Pengasuh Pesantren Al-Munawir KH. Hilmy Muhammad  mengungkap bahwa di antara tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengajarkan cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan memahaminya dengan baik pula.

“Al-Qur’an adalah panduan umat Islam, maka bagaimana memasyarakatkan Al-Qur’an merupakan tugas kita bersama,” ujarnya di Pesantren Al-Munawwir, Selasa (15/11/2022).

Akan hal itu, Kyai Hilmy, panggilan akrabnya, mengusulkan agar Multaqa merekomendasikan penambahan kurikulum pendidikan agama di jenjang MI, MTs, MA, atau SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Menurutnya kurikulum agama di lembaga pendidikan saat ini masih kurang.

“Kita berharap kurikulum agama di lembaga pendidikan ditambah agar anak didik kita bisa membaca Al-Qur’an dan memahaminya minimal sedikit-sedikit,” ucapnya.

Selain penambahan kurikulum, anggota DPD RI itu juga mengusulkan agar Multaqa membahas kurikulum pembelajaran Al-Qur’an. “Kita melihat kualitas pondok pesantren yang katanya mengajarkan Al-Qur’an, tetapi dalam praktiknya bacaan belum bagus, santri sudah disuruh menghafal Al-Qur’an,” tegasnya.

Gelaran Multaqa Ulama Al-Qur’an Nusantara 2022 dihadiri sejumlah ulama dan pakar Al-Qur’an dari berbagai daerah di nusantara.

Pengasuh Pesantren Al-Munawwir, KH. R Abdul Hamid Abdul Qadir, yang juga memberikan sambutan berpesan bahwa terselenggaranya Multaqa ini tidak bisa dilepaskan dari beberapa unsur. 

Pertama, pesan dalam Surat Al-Hijr ayat 9 yang menyatakan bahwa yang menjaga Al-Qur’an adalah Allah. “Melalui Surat Al-Hijr ayat 9 Allah menegaskan bahwa yang menurukan dan menjaga Al-Qur’an adalah Allah,” terang Kiai Hamid.

Akan tetapi, lanjut Kiai Hamid, dalam menjaga Al-Qur’an Allah juga melibatkan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad, dan ulama-ulama dari generasi ke generasi. “Kita yang diberi kesadaran untuk mempelajari, mengkaji, menghafal, dan mengamalkan Al-Quran disemangati ayat ini,” tegasnya.

Kedua, pesan dalam Surat Al-Qamar ayat 32 yang menjelaskan bahwa Allah akan memudahkan para penghafal Al-Qur’an. “Artinya dari ayat tersebut, Allah sudah menjamin barang siapa mau mempelajari Al-Qur’an maka akan dimudahkan,” tambahnya.

Ketiga, Al-Qur’an merupakan sesuatu yang haq. “Allah telah menurunkan Al-Qur’an dengan sebenar-benarnya dan Al-Qur’an itu telah turun dengan membawa kebenaran,” terang Kiai Hamid menyitir Surat Al-Isra ayat 109.

Mengutip Imam Syatibi, cucu Kiai Munawwir itu menegaskan bahwa Al-Qur’an memiliki syafaat yang sangat besar. “Kalau kita benar-benar istiqamah, konsisten, teguh memegang Al-Qur’an maka akan dicukupi Allah, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat,” pungkasnya. kmg

Masjid Sheikh Zayed Solo akan Dikelola secara Profesional

Masjid Sheikh Zayed Solo akan Dikelola secara Profesional

Solo, MS2- Masjid Sheikh Zayed Solo telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Usai menghadiri peresmian, Kamaruddin mengatakan, Masjid Sheikh Zayed Solo diproyeksikan menjadi contoh tata kelola masjid yang profesional bagi masjid-masjid lain di seluruh Indonesia.

“Hadirnya Masjid Raya Syeikh Zayed Solo diharapkan menjadi prototipe masjid yang dikelola secara profesional, baik idarah (manajemen), imarah (memakmurkan), dan riayah-nya (pemeliharaan),” kata Kamaruddin di Masjid Sheikh Zayed Solo, Senin (14/11/2022).

Menurutnya, masjid merupakan ruang kontestasi dan diseminasi informasi yang paling dipercaya publik. Merujuk pada fungsi masjid dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW melakukan ibadah dan pendidikan agama, konsultasi dan komunikasi masalah ekonomi dan kewirausahaan di masjid.

“Selain itu, Masjid Sheikh Zayed Solo juga menjadi kebanggaan dan daya tarik wisata religi, sekaligus menjadi penanda adanya persahabatan dan kerja sama antarbangsa dalam penguatan peradaban Islam yang ramah untuk semua,” katanya.

Selain menjadi contoh tata kelola profesional, lanjut Kamaruddin, Masjid Sheikh Zayed Solo juga diharapkan menjadi pionir penguatan moderasi beragama. Menurutnya, upaya yang tengah dilakukan bukan hanya karena moderasi beragama telah menjadi program prioritas Kemenag. Tetapi, karena penguatan moderasi beragama diperlukan.

“Ada kondisi-kondisi aktual kehidupan keagamaan dan kebangsaan yang membutuhkan adanya suatu formula untuk menghadapinya. Tidak melulu bermakna reaktif atau defensif, melainkan ‘jurus cerdas’ untuk menjaga NKRI dan kerukunan hidup beragama,” jelasnya.

Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menegaskan, kerukunan hidup beragama menjadi buah dari penguatan moderasi beragama. Dengan terbangunnya moderasi beragama, maka kemajemukan Indonesia dapat terkendali, keharmonisan terwujud, dan upaya-upaya pembangunan untuk kemajuan bangsa dapat terus dilakukan.  

“Masjid menjadi salah satu fokus penting penguatan moderasi karena di masjid-lah umat beragama secara rutin berkumpul. Saya sering mengatakan masjid sebagai Mega Pesantren, tempat di mana jutaan umat Islam beribadah dan menambah ilmu tiap harinya, sehingga masjid harus menjadi sarana edukasi keagamaan yang moderat,” pungkasnya. kmg

KH Miftachul Akhyar di R20 mengajak para pemimpin agama untuk menjunjung moralitas

KH Miftachul Akhyar di R20 mengajak para pemimpin agama untuk menjunjung moralitas

JAKARTA – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Miftachul Akhyar menegaskan Forum Agama G20 atau R20 mengajak para pemimpin agama untuk menjunjung moralitas dan tata krama dalam berkehidupan. Dari situlah diharapkan hadir solusi atas permasalahan yang dihadapi dunia global. “Forum R20 mengajak untuk menjunjung moralitas dan tata krama, hasil dari masyarakat kita untuk dapat bersungguh-sungguh dan menghasilkan solusi berdasarkan tindakan keagamaan dan kemanusiaan terhadap berbagai permasalahan global yang melanda dunia,” katanya saat menyampaikan sambutan pada upacara pembukaan Forum R20 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022). Organisasi NU dan Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) sebagai penyelenggara Forum R20 ini, menurut Kiai Miftach, memiliki cita-cita yang besar kepada para peserta sebagai pemimpin agama global untuk dapat mewujudkan nilai-nilai agama sebagai solusi persoalan yang melanda dunia. Baca juga: Menag Yaqut di Forum R20: Indonesia Tidak Kaya tapi Sama Tangguh dengan Negara G20 “Mereka (NU dan MWL) memiliki harapan besar bagi Anda semua sebagai pemimpin agama global untuk menghadirkan kebangkitan agama sebagai solusi global untuk akselerasi global,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, Jawa Timur itu. Forum R20, kata Kiai Miftach, juga mengusung nilai-nilai luhur agama-agama sebagai dasar untuk membangun peradaban global baru, yang didasarkan pada penghormatan terhadap persamaan hak dan martabat dengan sesama, meskipun berbeda. Hal ini, tambahnya, berarti peradaban mulia dari pengamalan agama yang mulia mendorong pemiliknya dan orang-orang di sekitarnya tumbuh. Hal ini merujuk pada contoh-contohnya yang termaktub dalam kitab suci agama-agama sebagai solusi untuk banyak krisis manusia modern akibat menguatnya keegoisan. Tak lupa, Kiai Miftach juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemimpin agama yang telah bersedia hadir untuk bersama-sama menjunjung nilai-nilai keagamaan melalui Forum R20 ini.

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com